Tuesday, November 29, 2022

Tanaman Anggrek


Iklim

Angin dan curah hujan tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek. Meskipun demikian, jika suasananya terlalu basah secara terus menerus, anggrek tidak dapat tumbuh dengan baik, bahkan dapat dengan mudah terserang penyakit. Anggrek menyukai kelembaban udara pada siang hari sekitar 65 - 70%. Anggrek sangat membutuhkan sinar matahari. Masing-masing jenis anggrek membutuhkan intensitas cahaya yang berbeda-beda. Suhu minimum pada malam hari, agar pertumbuhan anggrek menjadi optimal, adalah 12,7 derajat Celcius. Bila suatu daerah, suhu pada malam hari lebih rendah dari 12,7 derajat Celscius, tidak dianjurkan untuk menanam anggrek.

Faktor-faktor penting yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anggrek meliputi : cahaya, suhu udara, kelembaban udara, penyiraman, pemupukan, sirkulasi udara, media tanam, repotting, pengelolan hama dan penyakit. Berikut akan dibahas satu persatu.



Cahaya

Cahaya merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan anggrek. Sebagaimana tumbuhan lainnya, cahaya  akan dipergunakan dalam proses fotosintesis yang akan menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan produksi bunga. Setiap jenis anggrek memerlukan intensitas cahaya dan lama penyinaran yang berbeda, tergantung dimana mereka hidup pada habitat aslinya. 

Kebutuhan cahaya terdiri dari intensitas cahaya dan lamanya penyinaran. Sinar matahari pagi sangat penting untuk semua jenis anggrek. Untuk mengetahaui cukup tidaknya anggrek mendapatkan cahaya, dapat diketahui dengan mudah melalui warna daunnya. Jika berwarna hijau muda atau hijau terang dan pada tunas daun muda terlihat agak mengkilat maka anggrek tersebut cukup mendapatkan cahaya. Jika berwarna hijau tua, menandakan anggrek tersebut kekurangan cahaya. Dan jika agak kemerahan atau keunguan menandakan anggrek tersebut menerima cahaya maksimum yang mampu diterimanya, jika ditambah lagi intensitasnya maka daun akan terbakar. 

Intensitas cahaya sering di ukur dengan satuan foot-candle (fc), dimana secara teori 1 foot-candle = terang cahaya yang diterima dari sebuah lilin dengan jarak 1 foot (30.48cm). Sebagai perbandingan, cahaya diluar rumah pada tengah hari kira-kira lebih dari 10.000 fc, sedangkan didalam rumah sekitar 50 fc. Intensitas cahaya yang sebenarnya, sulit diukur dengan mata kita karena mata akan mudah beradaptasi dengan pencahayaan disekelilingnya. Untuk mengukurnya dapat menggunakan Light Meter yang biasa digunakan pada fotografi, namun harganya cukup mahal. 

Sebagai patokan dasar :
  • Pada 1500 fc, semua jenis anggrek dapat bertahan hidup, tetapi tidak semua dapat tumbuh dengan baik dan berbunga. 1500 fc adalah 15% dari terangnya sinar matahari, contoh : dibawah pohon yang rindang sepanjang hari.
  • Pada 5000 fc, jenis anggrek yang memerlukan cahaya terang dapat berbunga. 5000 fc adalah 50% dari sinar matahari, contoh : tempat terbuka dengan kondisi udara berawan.
  • Hanya beberapa jenis anggrek saja yang dapat tumbuh baik dibawah 1500 fc dan diatas 5000 fc.
Perlu diingat bahwa sinar matahari pada tengah hari lebih terang / panas dibanding pada pagi atau sore hari. Secara umum kebutuhan cahaya untuk masing-masing jenis anggrek dapat dikelompokkan sebagai berikut :
  • Cahaya terang sekali (full sun) : sinar matahari langsung tanpa terhalang selama lebih dari 6 jam, setara dengan lebih dari 5000 fc.
  • Cahaya terang (high light) : sinar matahari langsung tanpa terhalang selama 4-6 jam (sinar matahari langsung pada pagi dan petang dan terlindung pada tengah hari) atau sepanjang hari jika kondisi berawan, sekitar 3000-5000 fc atau 50%-70% dibawah naungan (shade).
  • Cahaya sedang (medium light) : sinar matahari langsung tanpa terhalang sekitar 4 jam atau sinar matahari yang tidak langsung sepanjang hari, sekitar 2000-3000 fc atau 70%-80% shade.
  • Cahaya teduh (low light) : sinar matahari selama kira2 1-2 jam (pada pagi hari), sekitar 1000-2000 fc atau 80%-90% shade.
  • Cahaya sangat teduh (full shade) : sinar matahari selama kira2 1 jam (pada pagi hari) atau kurang setiap hari, sekitar 1000-1500 fc atau 90% shade.
Kebutuhan cahaya untuk masing-masing genus adalah sebagai berikut :
· Bulbophyllum
:
cahaya sedang
· Cattleya
:
cahaya sedang sampai terang
· Coelogyne
:
cahaya teduh sampai sedang
· Dendrobium
:
cahaya sedang sampai terang
· Cymbidium
:
cahaya terang sekali
· Oncidium
:
cahaya sedang sampai terang
· Paphiopedilum
:
cahaya teduh sampai sedang
· Phalaenopsis
:
cahaya teduh sampai sedang
· Vanda
:
cahaya sedang sampai terang sekali
Catatan : Kebutuhan cahaya untuk genus-genus diatas adalah berdasarkan pada kebutuhan genus secara umum, sedangkan untuk beberapa species, meskipun berada dalam satu genus, bisa juga mempunyai kebutuhan  cahaya yang berbeda. 

Akibat kekurangan cahaya :
  • tanaman menjadi kurus dan pertumbuhannya lambat,
  • daunnya panjang, kurus, lemas dan berwarna hijau tua.
  • sulit untuk dapat berbunga atau berbunga dengan kualitas kurang baik (kecil dan jumlahnya sedikit).
Untuk meningkatkan cahaya, pindahkan anggrek ke lokasi yang lebih terang. Tetapi hati-hati dalam pemindahannya karena tanaman yang telah lama berada pada cahaya redup, daunnya akan mudah terbakar karena cahaya yang lebih terang. Maka diperlukan penyesuaian secara bertahap. Kebanyakan anggrek tidak suka dipindah tempatnya. Setiap kali dipindah maka tanaman tersebut akan menyesuaikan kembali dengan arah dan intensitas cahaya yang diterimanya serta semua perubahan yang berhubungan dengan lingkungan di tempat barunya. Karena seluruh energinya digunakan untuk beradaptasi, maka tidak ada pertumbuhan pada anggrek tersebut. Semakin berbeda antara kondisi tempat lama dan tempat barunya semakin lama masa adaptasinya. 
Lamanya masa penyesuaian juga tergantung dari jenis anggreknya.

Pigmentasi kemerahan yang dihasilkan oleh beberapa jenis anggrek (pada batang, tunas baru, daun) menunjukkan bahwa jumlah cahaya maksimum yang dibutuhkan sudah tercapai.
Jika cahaya ditambah lagi maka pigmen merah yang dihasilkan menjadi lebih banyak, dan akhirnya pada daun akan terdapat bercak coklat tua atau daun menjadi menguning terbakar karena efek panas yang dihasilkan cahaya tersebut.

Akibat kelebihan cahaya :
  • sel daun rusak dan daun menjadi menguning karena terbakar,
  • tanaman akan terlalu cepat menjadi dewasa (belum mencapai ukuran normal sudah berhenti tumbuh).
Untuk mengurangi cahaya, pindahkan ke lokasi yang lebih teduh (dibawah pohon) atau menggunakan pelindung atap (paranet) diatasnya. Disamping untuk pertumbuhan, cahaya juga akan mempengaruhi arah dan bentuk pertumbuhannya. Arah pertumbuhan bagian tanaman akan mengikuti arah sumber cahaya. Misal, batang dan tangkai bunga akan tumbuh ke atas (ke arah sumber cahaya) dan akar akan tumbuh berlawanan dengan sumber cahaya.

Anggrek dapat pula ditanam di dalam rumah dengan bantuan cahaya lampu.

Tips : Untuk mendapatkan tampilan bunga sebaik mungkin, ketika kuncup mulai membentuk pada tangkai bunga, jangan mengubah arah/letak pot karena akan mengubah arah tangkai bunga yang condong kearah sumber cahaya.

Anggrek terdiri dari berbagai macam jenis (genus) dan informasi diatas adalah untuk anggrek secara umum.



Suhu Udara

Setiap jenis anggrek memerlukan rentang suhu tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Berdasarkan suhu udara yang diperlukan, anggrek dapt dibagi dalam 3 tipe :
  • Anggrek suhu dingin (gunung, ketinggian 2000 - 4000m) : anggrek ini akan tumbuh baik pada suhu 15 - 21°C, pada siang hari dan 9 - 15°C, pada malam hari. Contoh : Cymbidium, Masdevallia, Miltonia, Odontoglossum, Oncidium, Paphiopedilum
  • Anggrek suhu sedang (dataran tinggi, 750 - 2000m) : anggrek jenis ini akan tumbuh baik pada suhu 21 - 32°C, pada siang hari dan 10 - 18°C, pada malam hari. Contoh : Brassavola, Cattleya, Dendrobium, Epidendrum, Laelia, Paphiopedilum (molted leaves), Phalaenopsis.
  • Anggrek panas (dataran rendah, 0 - 750m dpl) : anggrek jenis ini akan tumbuh baik pada suhu 26 - 35°C, pada siang hari dan 18 - 24°C, pada malam hari. Contoh : Beberapa jenis Phalaenopsis, Vanda, Onchidium Papillo, Phaphilopedillum Bellatum dan Dendrobium.
Rentang suhu untuk masing-masing genus diatas adalah berdasarkan pada genus secara umum, Beberapa species mempunyai toleransi yang berbeda. Hibrida yang dihasilkan dari persilangan anggrek jenis suhu yang berbeda akan mempunyai toleransi yang lebih besar terhadap perbedaan suhu.

Sebagai gambaran untuk melihat tipe anggrek berdasarkan suhu dapat dilihat dari daunnya. Anggrek tipe dingin biasanya berdaun tipis, sedangkan tipe panas berdaun tebal. Tentu saja pasti ada pengecualiannya. Ada beberapa anggrek suhu panas yang tidak berdaun tebal, dan sebaliknya.

Untuk membentuk bunga, tanaman memproduksi energi dalam bentuk karbohidrat pada siang hari, ketika suhu udara tinggi dan menyimpannya pada malam hari ketika suhu udara turun. Secara umum kebanyakan anggrek memerlukan perbedaan suhu udara sekitar 4-6°C antara siang dan malam hari untuk pembentukan bunga. Ada beberapa genus yang memerlukan perbedaan suhu yang lebih tinggi (8-10°C).



Kelembaban

Anggrek memerlukan kelembaban udara yang relatif lebih tinggi dibanding dengan jenis tanaman lainnya. Kelembaban adalah uap air yang berada di udara. Suhu udara menentukan jumlah uap air yang dapat tersimpan di udara. Tingkat kelembaban diukur berdasarkan kelembaban nisbi (relative humidity) dalam satuan persen yang menunjukkan banyaknya uap air di udara dibandingkan maksimum uap air yang dapat disimpan pada suhu tertentu.

Udara panas menyimpan lebih banyak uap air dibanding udara dingin, sehingga jika suhu naik maka persentase uap air di udara akan turun. Jika kelembaban melebihi 100%, maka uap air berkondensasi dalam bentuk air hujan. Alat untuk mengukur kelembaban udara nisbi disebut hygrometer.

Secara umum anggrek menyukai kelembaban berkisar antara 40% s/d 80%. Kelembaban sangat penting untuk beberapa genus seperti, Cattleya, Phalaenopsis, dll. Menyemprot tanaman pada pagi hari, membasahi lantai atau menggunakan humidifier (alat pelembab udara) dapat membantu meningkatkan kelembaban. Udara harus selalu bergerak sekitar tanaman untuk mencegah bakteri dan cendawan penyebar penyakit, terutama jika terjadi kelembaban yang tinggi dan/atau suhu dingin. Untuk mengurangi kelembaban udara dapat menggunakan kipas angin.


Untuk dapat tumbuh tanaman anggrek ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagaimana di bawah ini :
  • Media tanam harus dipilih yang tidak cepat lapuk, memudahkan akar menempel, berongga (porous) untuk sirkulasi udara, dapat menyimpan zat hara, serta tidak mudah menjadi sumber penyakit. Macam media adalah pakis, moss, sabut kelapa, arang kayu, pecahan batu bata atau genteng.
  • Pot tanah atau plastik dapat digunakan. Pot tanah bisa menyimpan air, sedangkan pot plastik tidak. Anggrek juga bagus ditanam di blok pakis dan digantung di bawah pohon. Secara berkala sebaiknya dilakukan repotting, misalnya 6 bulan sekali untuk memberi ruang lebih pada akar anggrek.
  • Suhu dan kelembaban udara sangat mempengaruhi pertumbuhan Anggrek. Anggrek akan tumbuh dengan baik pada suhu berkisar 15 – 35 derajat Celcius (suhu optimum 21 derajat Celcius) dengan sirkulasi udara yang baik. Kelembaban udara berkisar 65 – 70 %.
  • Tanaman anggrek sebaiknya jangan kena sinar matahari langsung, kecuali sinar matahari pagi (antara jam 7 – 9 pagi). Anggrek yang kurang dapat cahaya matahari tumbuh kurus, berdaun sempit dan panjang, sebaliknya jika kelebihan sinar matahari daun akan menguning seperti terbakar. Anggrek akan tumbuh dengan baik jika digantung di bawah kerimbunan pohon.
  • Bunga anggrek sebaiknya jangan terkena air karena akan cepat rontok. Penyiraman sebaiknya dengan sprayer dan air yang bebas kaporit dan zat kimia lainnya. Anggrek muda lebih membutuhkan banyak air dibandingkan anggrek yang lebih besar. Terlalu banyak air akan membuat anggrek mudah diserang jamur yang menyebabkan daun dan akar membusuk.
  • Anggrek perlu dipupuk untuk membuatnya rajin berbunga. Tips untuk memilih pupuk yang tepat adalah pupuk cair (pupuk daun), unsur makro NPK harus disesuaikan dengan usia tanaman (anggrek muda memerlukan unsur N lebih banyak, sedangkan anggrek siap berbunga memerlukan unsur P lebih banyak). Pemupukan dilakukan seminggu sekali dengan dosis 1/2 sdt untuk 1 liter air. Semprotkan larutan pupuk dengan sprayer pada bagian daun dan akar.